Ustadah Itu Bagiku...
Saya senang menulis cerita. Menulis cerita membiarkan saya untuk membuat dunia sendiri sesuka hati saya. Namun saya memiliki rasa tidak percaya diri ketika menulis. Apakah yang saya tulis sudah cukup baik? Apakah masih ada kata yang perlu diganti? Apakah terlalu bertele-tele? Apakah kurang menarik? Tidak menghibur? Saya juga tidak mengerti mengapa saya begitu memikirkannya, padahal tidak ada yang membacanya selain saya sendiri. Meski syukurlah mendapat dukungan dari orang tua, rasa percaya diri masih belum muncul. Akibatnya, tidak ada satupun cerita yang tidak dapat saya selesaikan. Saat SMP, ini adalah pertama kalinya seorang guru mendukung hobi saya. Ustadzah Phasa namanya. Mendapat dukungan dari pihak ketiga membuat rasa percaya diri saya mulai tumbuh. Ustadah Phasa sering sekali memberi motivasi pada saya. Beliau sering menasehati saya bahwa semua hal membutuhkan proses yang tidak mudah. Beliaupun merupakan sosok hebat yang sangat saya kagumi. Terima kasih ustadah Phasa, telah